Jika kamu sudah punya pertimbangan ingin studi S2, bisa diasumsikan kamu ingin lebih mendalami bidang yang kamu pilih untuk mencapai karier yang kamu inginkan. Namun, benarkah menempuh pendidikan lebih tinggi adalah cara terbaik untuk menggapai tujuanmu tersebut?
Tidak ada jawaban pasti yang bisa berlaku untuk semua bidang atau jalur karier. Ada beberapa bidang yang sangat mementingkan gelar S2, ada yang menjadikannya sebagai kelebihan tapi ada pula yang menganggapnya sebagai kekurangan.
Kenapa bisa menjadi kekurangan? Beberapa recruiter menganggap gelar S2 dalam bidang dan posisi tertentu membuat seorang pelamar overqualified. Dengan kata lain, mereka keberatan merekrut kamu karena dianggap posisi tersebut cukup diisi dengan lulusan S1 saja. Selain itu, biasanya lulusan S2 juga dianggap hanya “pantas” berada di level jabatan tertentu dan dengan gaji tertentu saja. Hal ini bagus, namun kamu akan sulit mendapat pekerjaan jika “posisi dan gaji tertentu itu” hanya sedikit yang membuka lowongan.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu cari tahu dahulu profesi dan posisi apa tepatnya yang ingin kamu capai. Contohnya, kamu ingin bekerja di bidang Research and Development di perusahaan besar di posisi manajer. Kamu bisa cari informasi tentang posisi di bidang tersebut. Hal ini bisa menjawab apakah gelar S2 dalam bidang yang kamu minati itu hal wajib, opsional, atau bahkan sebenarnya tidak begitu diperlukan.
Bagaimana Cara Mencari Informasi Tersebut?
- Cari orang dengan profesi dan posisi impianmu di LinkedIn, lalu lihat riwayat karier dan pendidikannya.
Jika kebanyakan dari mereka langsung mengambil S2 begitu lulus dan bisa mendapat posisi sekarang dengan gelar itu, maka kamu bisa mengikuti jejak mereka untuk langsung ambil S2 setelah lulus. Sebagai tambahan, kamu juga bisa mengirim pesan lewat LinkedIn untuk meminta saran. Namun, jangan lupa sampaikan dengan sopan dan jangan terlalu berharap pasti dibalas.
- Lihat job description posisi yang kamu inginkan.
Di tiap lowongan pekerjaan tentu tercantum syarat pelamar. Dari sana kamu bisa mendapat gambaran apa yang lebih dibutuhkan untuk posisi tersebut. Contohnya, jika kebanyakan mencantumkan gelar S1 saja namun dengan pengalaman kerja, maka sebaiknya kamu mengutamakan bekerja dahulu daripada langsung mengambil S2.
- Jika kamu berniat mengambil jalan tengah dengan mengambil S2 sambil bekerja, perhitungkan hal ini
Bagaimana nanti kamu membagi waktu untuk pekerjaan dan studi? Apa saja yang disiapkan sebelum memulai? Apakah keluarga bisa mendukung semua yang kamu butuhkan untuk bisa fokus pada dua hal ini? Rencanakan hal-hal di atas secara mendetail sebelum memulai. Ada kemungkinan kamu menganggap bisa melakukannya, namun saat dijalani ternyata kamu kekurangan support dan merasa kewalahan di tengah jalan. Hal ini bisa dihindari dengan memastikan semuanya sudah siap sejak awal. Karena belum pernah mengalami sendiri, mungkin saja nanti studimu lebih banyak memakan waktu daripada yang kamu kira. Di sinilah perlunya rencana yang baik agar keduanya bisa berjalan lancar. Rencana ini juga termasuk perhitungan waktu, biaya, lokasi, dan semua urusan pribadi lainnya yang mungkin bisa membantu atau mengganggu kelangsungan studimu.