Tips Menikmati Kuliner di Negara yang Mayoritas Non Muslim

Tips Menikmati Kuliner di Negara yang Mayoritas Non Muslim

Makan-makan, ya siapa yang tak suka makan-makan alias jajan atau bahasa kekinianya kulineran. Makan, bukan hanya soal menghilangkan rasa lapar, mengenyangkan perut atau mencukupi kebutuhan nutrisi. Makan, juga juga adalah bentuk refreshing, bahkan sebagian orang, makan adalah hobi lho. hehe.

Nah, bagi yang sering bepergian, traveling, kulineran menjadi salahsatu agenda yang pasti ada, bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup, tetapi juga kebutuhan gaya hidup.

Setiap daerah atau negara pasti punya makanan minuman khas tersendiri. Rasa penasaran dan ingin mencoba, menjadi alasan mengapa banyak orang suka dengan kulineran alias wisata kuliner di suatu daerah tertentu.

Nah, bagi kita yang seorang Muslim, tentu tidak bisa sembarangan menikmati makanan dan minuman. Kaidah utama yang betul-betul harus dipegang adalah Halalan Toyyiban – halal dan baik. Halal berarti makanan dan minuman itu telah memenuhi standar hukum Syariat Islam untuk dikonsumsi. Toyyib berarti makanan dan minuman itu dapat memberikan manfaat kebaikan dan tidak mengandung atau paling tidak minim dampak keburukan. Seperti misalnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, dan tidak menimbulkan efek negatif seperti alergi, memabukan, kecanduan, dan seterusnya.

Bagi kita yang tinggal, atau traveling ke negeri yang mayoritas muslim mungkin bukan hal sulit untuk menerapkan kaidah Halalan-Toyyiban. Berbeda kondisinya jika, tinggal dan traveling ke negera yang mayoritas non muslim. Tentu ini menjadi tantangan, bahkan ujian tersendiri.

Lantas, bagaimana cara agar kita tetap bisa menikmati wisata kuliner sekaligus tetap memegang teguh Syariat Islam terkait makan dan minum? Berikut kami berikan tipsnya untuk sahabat.

1. Temukan Informasi mengenai lokasi tempat makan minum/ kedai/ restauran halal

Sahabat bisa mencari informasi ini di internet, atau bisa dengan meminta rekomendasi dari kerabat atau teman yang telah lebih dulu singgah atau tinggal di daerah tersebut. Jangan sungkan bertanya, biasanya mereka dengan senang hati merekomendasikan tempat yang bagus dan terpercaya. Jika sahabat bergabung dalam komunitas muslim lokal, maka ini akan sangat membantu.

2. Bertanya langsung kepada penjual atau penjaga tempat makan

Meskipun kita sudah mendapatkan informasi dari internet, tidak ada salahnya, bahkan ini mesti dilakukan. Agar memastikan kehalalan produk yang dijual di tempat tersebut. Terutama jika tempat makan tersebut belum memiliki label halal resmi, contohnya penjual kaki lima atau kedai tenda. Dengan begitu, kita telah menjalankan kehati-hatian dan menunaikan kewajiban dalam berusaha mengkonsumsi makanan dan minuman halal. Tanyakan secara spesifik mengenai bahan yang digunakan. Kita bisa sebutkan contoh bahan yang sudah pasti haram, seperti babi, arak, alkohol, dst. Pastikan bahan-bajan tersebut tidak ada dalam menu makanan yang kita konsumsi.

3. Memilih Menu Berbahan Hewan Laut (Sea Food)

Hewan laut tidak perlu disembelih dan karenanya tidak ada potensi haram dari sisi proses penyembelihan. Bahkan, hewan laut yang sudah mati sebelum diolah, alias bangkai, hukumnya halal untuk dikonsumsi. Ini bisa menjadi alternatif jika dirasa menu vegetarian kurang begitu sahabat sukai.

4. Memilih Menu Non Hewani

Memilih menu non hewani lebih aman dari potensi mengkonsumsi makanan haram. Menu non hewani dari berbagai jenis buah, sayur dan kacang-kacangan bisa menjadi alternatif. Tentu ini sangat cocok jika sahabat adalah seorang vegetarian. Tinggal memastikan, apakah dalam proses memasaknya menggunakan bahan tambahan yang diharamkan, seperti kaldu, minyak atau bahan lain yang berasal dari zat yang diharamkan.

5. Memilih Restauran Merek Internasional

Jika kesulitan menemukan tempat makan dengan menu lokal yang halal, memilih restauran merek intrenasional bisa menjadi solusi. Biasanya restauran ini memiliki legalitas dan standar yang tinggi, termasuk sertifikasi halal. Restauran ini memperhatikan kebutuah target konsumen mereka, salahsatunya target konsumen muslim. Biasanya restauran merek internasonal memiliki menu khusus dengan citara rasa lokal pada menu yang merek jual.

Sabahat, itulah beberapa tips agar tetap bisa menikmati kuliner di negara yang mayoritas non musim, namun tetap memegang teguh syariat yaitu mengkonsumsi makanan dan minuman halal dan baik. Sebagai alternatif cadangan, alangkah lebih baik sedia selalu, makanan minuman kemasan yang sudah berlabel halal. Setidaknya ini bisa memenuhi kebutuhan sementara sambil mencari tempat makanan dan minum yang bagus, enak, unik dan tentu saja halal dan baik.

 

Copyright 2021 IMCQ. All right reserved.